Minggu, 06 November 2016

Motif Ragam Hias Yogyakarta

Motif Ragam hias Yogyakarta mengambil gubahan sulur-sulur yang berbentuk pilin tegar. Sulur bunga sebetulnya akar gantung, melilit menyerupai tali yang bergelombang. Pada jarak jarak yang tertentu ada buku- buku dari sinilah selalu tumbuh keluar tangkai daun, yang berbentuk seperti pilin.
Pilin-pilin ini mengikal ke kanan dan kekiri berganti-ganti. Pada ujung tiap-tiap tangkai daun, ada buah dan bunganya. Daundaun yang menempel pada tangkainya, mengikal berlawanan arah. Penjelasan ini diberikan oleh Dr. Brandes.
Ragam hias tersebut banyak digunakan pada hiasan-hiasan alumunium, perak, emas dari barang-barang kerajinan yang dihasilkan oleh penduduk Yogyakarta misalnya : alat-alat sendok, asbak, cerana, gong, bejana kerangka atau sarung keris dan lain-lain.

Ragam Motif Hias Klasik Tradisional

Pokok dan Dasar Motif Yogyakarta

Pokok : diambil dari gubahan sulur yang berbentuk pilin yang tegar, bertangkai bulat
Daun : berbentuk mengikal berlawanan, krawing, bulat yang mempunyai tepi membalik ke atas sebagian sehingga tampak timbul.
Pecahan : terdapat pada tangkai dan daun
Angkup : seringkali terdapat pada tangkai sulur yang searah dengan tegarnya tangkai, yang merupakan daun pula.

0 komentar:

Posting Komentar

VIEWERS

Categories

Popular Posts